Pages

One Day Trip P.T. Telkom

PT Telkom Indonesia Cab Bandung mengadakan Family Gathering di Darajat Garut. Acara yang sudah dipersiapkan oleh pihak panitia baik dari pihak Telkom maupun Hotel Di Garut Tour dan Travel.

Family Day Darajat PT Catur Putra Tunggal

Hotel di Garut bekerjasama dengan PT CATUR PUTRA TUNGGAL untuk menyambut 200 orang lebih berwisata di Garut. Dengan tema Family Day, para karyawan PT Catur Putra Tunggal akan menikmati masa liburan yang diadakan oleh perusahaannya.

Live Performance di Saung Ciburial Garut

Suasana liburan di Desa Wisata Ciburial begitu meriah saat menampilkan beberapa artis dalam kota yaitu Garut. Pada tanggal 18 Januari 2014, Hotel Di Garut (HDG) Tour Travel terbaik di Garut.

Family Gathering Bima Corp.

Beberapa waktu yang lalu team Hotel di Garut melaksanakan Family Gathering dengan klien dari PT Bima Corp, adapun peserta yang datang kurang lebih 90 Orang. Pilihan menginap dari team survei PT Bima Corp adalah di Bukit Alamanda Resort dengan melaksanakan Outbound di Darajat Pass Garut.

Paket Hemat Outbound di Desa Wisata

Dengan konsep Ekowisata yang bertujuan tetap menjaga kelestarian dan budaya masyarakat setempat, untuk para calon pelancong yang biasa berbaur dengan penduduk setempat dan bertujuan bukan hanya kegiatan pariwisata konvensional dengan pelayanan hotel berbintang dan senyuman seragam yang dipaksakan.

Rabu, 24 Februari 2016

Desa Wisata I: Antara Kebutuhan, Potensi dan Pengelolaan

Desa wisata, anda pernah mendengarnya? Atau bahkan juga pernah berkunjung serta bermalam di sana? Untuk anda yang belum pernah bersentuhan dengan desa wisata, apa yang anda pikirkan mengenainya?

Apakah anda memikirkan satu desa yang ramai penuh dengan sarana penunjang wisata, atau mungkin anda memikirkan hal waktu saat kecil anda di desa? Apa pun bayangan anda mengenainya, desa wisata adalah destinasi baru wisata yang harus masuk dalam menu berlibur anda saat ini. Terlebih untuk anda yg tidak dapat barang sedetikpun untuk melepas diri dari cengkeraman kota.


Sebagian di antara anda yang tengah membaca tulisan ini mungkin saja saat ini tengah hidup dalam situasi yang jauh dari apa yang anda rasakan pada saat kecil hingga remaja. Yaitu satu hal yang lumrah bila kita mengambil keputusan untuk melangkahkan kaki melalui batas lokasi (environment) sekalian meninggalkan semua suasananya (environmental) untuk meraih hidup di lokasi lain. Kita kerapkali menyebutnya sebagai rantau atau merantau.

Banyak di antara kita yaitu perantauan, seperti anak panah, sekali terlepas dari busur panah, pantang untuk kita untuk kembali tanpa ada menjumpai tujuan yang kita kehendaki. Sosiologi menyebutkan fenomena itu sebagai migrasi, serta umumnya type migrasi desa ke kota atau umum dimaksud urbanisasi adalah pilihan yang paling popular di Negara berkembang seperti Indonesia. Saya termasuk juga manusia yang tidak berhasil berkembang di daerah asal serta mengambil keputusan untuk geser ke kota, mungkin saja juga sama juga dengan anda. Sebagai orang rantau, kita bakal selelu merindukan daerah asal. Sekali saat waktu kita sudah mempunyai anak, kita akan berupaya memperkenalkan anak kita untuk tahu jejak historis orang tuanya.

Untuk orang rantau yang tengah merindu bakal situasi desa, rencana refreshing serta recreation pasti tidaklah cuma pergi ke obyek wisata di sekitar kota, tetapi menginginkan mencari suasanya yang merindukannya. Fenomena berikut yang terakhir turut meroketkan potensi wisata baru, desa wisata. Sebagain dari anda yang sudah berkunjung mungkin saja hari ini sudah berencana kembali pada pada berlibur mendatang, tetapi beberapa lagi mungkin saja juga sedikit ganjel, kurang senang dengan suguhan wisata yang di tawarkan. Potensi wisata pedesaan Nyaris semuanya desa mempunyai potensi untuk jadi destinasi wisata desa, tidak cuma daerah Yogyakarta, Bali serta Lombok saja. Tetapi sebenarnya cuma sedikit salah satunya yang dapat mengemas atraksi (situasi) pedesaan jadi paket wisata komplit dengan sarana pendukungnya. Berikut kenapa banyak desa yang mengusung visi jadi desa wisata bingung di dalam jalan serta kesusahan dalam mengimplementasikan visi itu. Sebagian salah satunya sudah sukses mengimplementasikan, tetapi kurang sukses dalam keberlanjutan program serta pengembangan wisatanya (sustainability). 

Contact Us